Kapolres Bengkalis Dan Kapolsek Mandau Nobar Film”TANPA AMPUN”


Pakarnewsriau.com- Personel Polres Bengkalis dan Polsek Mandau serta Bhayangkari menggelar Nobar (nonton bareng) pemutaran film “Tanpa Ampun” di Bioskop Cinemaxx Duri di Mandau City Mall,Lantai 3,Duri Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis,Rabu 22/2/2023.


Dalam kegiatan nobar ini Tampak langsung Kapolres Bengkalis AKBP Setyo Bimo Anggoro S.H,S.I.K,M.H dan Kapolsek Mandau Kompol Hairul Hidayat S.I.K,M.M,M.H, beserta Bhayangkari,Personil Satuan Polres Bengkalis,Personil Satuan Polsek Mandau dan juga hadir para awak Media Kota Duri perwakilan Wartawan Kabupaten Bengkalis.


“Tanpa Ampun”, demikian judul yang dilaunchingkan oleh produser film layar lebar yang disebutkan terinspirasi dari kisah nyata sekelompok bule perampok asal Rusia. Pernah terjadi di Pulau Dewata, dan berhasil diungkap semasa kepemimpinan Komjen Pol Petrus Golose (KA BNN RI) saat jabat Kapolda di Bali.


Film yang diadopsi dari kisah nyata personel Polri yang berhasil mengungkap aksi perampokan terbesar di Bali tahun 2017 silam ini mulai tayang tanggal 2 Februari 2023 di bioskop-bioskop seluruh tanah air.


Kapolsek Mandau Kompol Hairul Hidayat S.I.K,M.M,M,H, yang ditemui oleh awak media usai mengikuti nobar menyampaikan bahwa kegiatan nobar ini dilaksanakan sesuai perintah dan petunjuk dari Kapolres Bengkalis AKBP Setyo Bimo Anggoro,S.H,S.i.k,M.H, agar personel jajaran Satuan Polres Bengkalis dan Satuan Polsek Mandau dan bhayangkari menonton film dengan judul Tanpa Ampun.


“Film ini menggambarkan keseriusan Polri dalam mengungkap dan menangani setiap kejadian yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat,” ujar Kapolsek Mandau Kompol Hairul.


Lanjut kata Kompol Hairul, diceritakan dalam film ini, komplotan perampok asal Rusia yang berkedok liburan di Bali melancarkan serangkaian aksinya, mulai dari perampasan senjata api milik anggota Polri, perampokan money charger dan pembobolan mesin ATM serta kasus lainnya.


Dalam aksinya, para perampok dengan ciri khas menggunakan topeng putih ini tidak segan menggunakan senjata api dan gas beracun untuk melumpuhkan korbannya bahkan mereka menggunakan alat peretas untuk merusak sistem jaringan/signal targetnya.


“Disini lah ditunjukkan profesionalisme Polri dalam penanganan kasus kejahatan yang dilakukan oleh kelompok bersenjata yang cukup profesional dimana tim terdiri dari tim identifikasi, Dokpol, Brimob, CTOC (Counter Transnasional and Organizer Crime) dan Command Centre,” tambah Kompol Hairul.


“Pesan lain yang mau disampaikan dalam film ini adalah di negara Republik Indonesia ini tidak boleh ada premanisme dan kriminalisme di tengah masyarakat karena pelakunya pasti akan ditindak secara tegas dan terukur “tanpa ampun” oleh anggota Polri,” pungkas Kapolsek Mandau Kompol Hairul.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama