Mobil Angkut Batu Bara Di Stop Masyarakat, Pemangku Adat Ajak Runding Untuk Solusi

 



PakarNewsRiau,Com- - INHU - Hancurnya jalan Propinsi dan Kabupaten Inhu mulai dari Peranap sampai Kecamatan Kuala Cinaku Inhu akibat ulah pengusaha Tambang Batu Bara, cukup sudah kesabaran masyarakat Peranap dan Batang Peranap merasa  tersiksa dan mengalami penyakit tenggorokan, juga ekonomi merosot. Akhirnya dari hari kamis 16/03 s/d sabtu 18/03 lakukan aksi dengan menstop mobil angkutan Batu Bara.


Dengan adanya aksi stop mobil angkutan Batu Bara, Masyarakat melalui pemangku adat 4 desa yaitu tokoh adat Peranap, tokoh adat Desa Gumanti, tokoh adat Desa semelinang Darat dan desa Semelinang Tebing sekitar 40 orang , koramil, perwakilan polres Inhu dan perwakilan Tambang Batu Bara dengan tujuan untuk mencari solusi namun belum ada titik temu atau jawaban yang pasti sesuai permintaan masyarakat.




Tomy Rafik Datuk Pemangku Adat Peranap dikomfirmasi awak media mengatakan " Rapat yang dilaksanakan di Balai adat semalam jam 14.00 s/d 13,30, dari Perusahaan tambang Batu Bara ada 5 Perusahaan yang mewakili, hanya 2  Perusahaan yang setuju dengan permintaan Masyarakat, itupun bukan orang yang bisa mengambil kebijakan,lainnya belum ada jawaban, " kata Rafik.


Dikatakannya juga, dalam rapat, masyarakat minta ke Tambang batu bara antara lain : perbaiki jalan semua yang dilalui, buatkan drainase, lakukan penyiraman rutin atau mereka buatkan jalan sendiri, perdayakan masyarakat tempatan bekerja di sana. Soalnya semenjak angkutan Batu bara berjalan, rusak berat semua jalan, baik yang diaspal dan jalan sertu. Bahkan lobang dimana mana, debu menutupi pemandangan dan buat penyakit pernapasan, itulah yang membuat banyak kecelakaan di sini anak sekolah dan juga masyaraktat.




Untuk menunggu informasi dari pihak Batu Bara, hari ini 19/03/23 masyarakat tetap lakukan aksi menghalangi mobil batu bara lewat," tutupnya.


Hatta Munir Ketua LSM BARNAS juga mengatakan" Mobil Batu Bara bagaimanapun tidak dibenarkan untuk melalui jalan propinsi sesuai aturan. harus buat jalan baru jalan sendiri. Pemerintah juga harus mengerti Keluhan Masyarakat. Prmerintah jangan memikirkan pendapatan dari tambang Batu bara, masyarakat Inhu juga bayar pajak, ada apa  pemerintah dengan Batu bara. 



Akibat mobil batubara, penyakit muncul salah satunya batuk batuk, jikapun mereka ada siram, hanya sekali sekali, itu tidak solisi, solusinya Gubernur dan bupati harus perduli masyarakat, harus dihentikan.


Dikatakan munir juga, Gubernur Riau Samsuar juga harus tegas dalam hal ini, tegakkanlah aturan itu dengan se tegas tegasnya.kalau tak dilakukan, berarti ada apa dengan gubernur, Tak ada Tambang batu bara melewati jalan Propinsi. Di propinsi lain seperti Jambi contohnya, mereka sudah hentikan kegiatan batu bara,"ujarnya. 19/03/2013. PINTEN S.

Sumber : RED

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama