Mobil Pengangkut Batu Bara Bawa Penyakit Ispa Dan Penghambat Ekonomi Petani


 

Pakarnewsriau - INHU - Sekitar 250 unit setiap hari mobil Angkut Batu Bara, mobil Cold Diesel dan Mobil Tronton lintasi Jalan Propinsi dan Jalan Kabupaten Inhu mulai dari kecamatan Peranap sampai Kecamatan Kuala Cenaku Inhu meluluh lantakkan jalan yang sudah di aspal dan kini lobang disepanjang jalan, juga berlumpur dan debu, namun pemerintah Inhu dan pihak hukum tak bergeming.


Padahal masyarakat sepanjang jalan poros sudah mengeluh terkait hasil pertanian dan banyak mengalami penyakit pernapasan atau Ispa. Apakah ini yang diinginkan pemerintah Kabupaten Inhu terhadap masyarakat atau apa.


Sarpios Warga Pematang Reba kecamatan rengat barat Inhu ketika dikompirmasi awak media terkait Mobil Angkut Batu Bara mengatakan " Hancurnya jalan propinsi dan Kabupaten dari simpang napal sampai simpang Japura Inhu saat ini sudah 90 %, ini akibat mobil Angkut batu bara yang over kapasitas, debu ada dimana mana dan lumpur. Secara otomatis petani tersakiti karena hasil pertanian membusuk karena macet.



Dikatakannya juga" peran Pemerintah Inhu 

Melalui dinas perhubungan Nol ( tidak berpungsi ) maupun kepolisian juga nol.

Sarpios berharap' agar angkutan mobil batu bara dihentikan dulu angkutannya. 

Tegakkan dulu aturan baru silakan lakukan kegiatan " tutupnya.



Justin Penjaitan ketua Lembaga RSW (Riau Sosil work ) mengatakan "sudah saatnya penegak hukum seperti Kapolres Inhu dan Dinas perhubungan Kabupaten Inhu untuk secepatnya menghentikan kegiatan operasional pengangkutan batubara yg saat ini berlangsung di sepanjang jalan yg melintasi kabupaten Indragiri hulu.


Hal ini sangat perlu dilakukan karena sampai saat ini kegiatan tersebut tidak membawa dampak positif bagi perekonomian masyarakat maupun daerah,dan justru merusak jalan dan polusi udara yg mengakibatkan bermacam penyakit.


Ditambahkannya" oleh sebab itu kita meminta kepada bupati Inhu untuk menutup pelabuhan pelabuhan tikus batubara jika tidak miliki ijin dan membuat jalur khusus untuk pengangkutan batubata. Dan seharusnya bupati melihat fakta dilapangan yg terjadi,yaitu korban jiwa akibat kecelakaan lalu lintas yg berualang kali terjadi,kerusakan jalan yg sudah cukup parah serta penyakit yg ditimbulkan akibat polusi.Hal ini sangat tidak sebanding dengan dampak positif yg dapat dirasakan oleh masyarakat kabupaten Indragirihulu" tutupnya. 12/03/2023. PINTEN S.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama